Sabtu, 30 Desember 2017

Perempuan Senja


~ Joko Pinurbo
Perempuan itu telah berjanji bertemu senja di kuburan.
Ia terlambat datang. Senja baru saja pergi dan hanya
meninggalkan dedaunan kering dan kotoran burung di atas nisan.
Ia melamun saja, mencari-cari wajah senja di cakrawala.
“Senja telah menyerahkanmu ke pelukanku,” tiba-tiba malam
menepuk punggungnya dan hendak menciumnya.
Perempuan itu menjerit dan serta merta ditepisnya tangan malam
yang hendak merebut wajahnya. Ia bergegas pulang dan malam
menguntitnya terus dengan gerimisnya yang cerewet dan nakal.
Pagi mendapatkan tubuhnya yang telanjang di ranjang.
“Malam telah kubunuh di kuburan. Kau milikku sekarang.”
Tapi perempuan itu masih nyenyak tidurnya:
mungkin ia sedang bermimpi dicium senja di makam.
2000

PUISI Kahlil Gibran

akulah pijar mata sang pecinta 
jantung bagi semua jenis jamuan 
akulah kuncup mawar yang merekah 
bersama fajar 
dan pagi mengecupku 
membangunkanku 
mendekapku erat 
menyelimutiku 
dengan gaunnya yang menawan 
akulah kumpulan spectrum pelangi 
sebagai jalan sang bidadari 
yang menabur cinta di atas bumi 
akulah warna segala jaman 
yang membangun masa kini 
dan meruntuhkan masa lalu 
aku lebih menawan 
dari rayuan wangi sang bunga 
tapi jauh lebih kejam 
dari muka sang badai 
akulah mata air cinta 
yang mengalir di dalam nirwana 
yang mengobati dahaga para musafir 
aku menawarkan kedamaian 
pada jiwa jiwa yang lapar 
akulah yang membisikkan dawai dawai cinta 
laksana denting harpa dari surga 
mengalun bersama simponi 
merasuk ke dalam hati 
kepada jiwa jiwa y 
Mencintanya adalah untuk menjaga hatinya tetap bersemi dalam bahagia. 
Temani dirinya dalam sedihnya. 
Pupuskan lukanya, obati dengan tulusnya. 
Meski separuh hati dia membalasnya… 
Rela hati ini, karena inilah cinta 


Tak ada suka tanpa duka 
Tak ada cinta tanpa sengsara 
Yang meracuni sucinya jiwa 
Mengapa cuaca yang cerah 
Mengapa derasnya aliran darah 
Seolah tak pernah singgah 
Di dalam hati yang gundah 
Bercampur dengan amarah 
Apakah hati ini sudah mati 
Apakah detak jantung mulai berhenti 
Terbuang dalam curamnya tebing yang tak bertepi 
Semuanya pergi begitu saja 
Tinggalkan diriku yang penuh luka 
Tersudut dalam gelapnya neraka dunia